Selasa, 16 Maret 2010

aspek struktural masyarakat desa

I. DEFINISI STRUKTUR
Secara umum istilah struktur dipahami sebagai ”susunan”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994), struktur juga berarti susunan atau cara sesuatu disusun atau dibangun. Sedangkan struktur sosial dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai konsep perumusan asas-asas hubungan antara individu dalam kehidupan masyarakat yang merupakan pedoman bagi tingkah laku individu. Konsep struktur sosial menggambarkan pola hubungan antar individu dalam kelompok atau antar kelompok. Struktur sosial sangat erat berkaitan dengan kebudayaan. Antara kebudayaan dan struktur dalam suatu masyarakat terjadi keadaan saling mendukung dan membenarkan.
II. STRUKTUR PHISIK DESA
Struktur phisik desa berkaitan erat dengan lingkungan phisik desa itu di dalam berbagai aspeknya. Secara lebih khusus itu berkaitan dengan lingkungan geografis dengan segala ciri-cirinya seperti iklim, curah hujan, keadaan atau jenis tanah, ketinggian tanah, tingkat kelembaban udara, topografi, dan lainnya. Selain itu phisik dibatasi pada pola pemukiman penduduk desa. Dalam bentuknya yang paling umum terdapat dua pola pemukiman :
• Pola pemukiman penduduknya berdekatan satu sama lain dengan lahan pertanian berada di luar dan terpisah dari lokasi pemukiman.
• Pola pemukiman penduduknya terpencar dan terpisah satu sama lain dan masing-masing berada di dalam atau di tengah lahan pertanian mereka.

Keadaan topografi Desa Pakisaji berupa tanah datar terutama yang dekat dengan jalan utama, dan sedikit yang berupa tanah miring atau lereng. Dengan curah hujan rata-rata 260 mm/th , tingkat kelembaban yang cukup sehingga komoditas yang paling banyak di tanam adalah padi karena komoditas tersebut sesuai dengan keadaan iklim di desa tersebut Selain komoditas padi, komoditas lain yang dibudidayakan adalah tebu Untuk pola pemukiman pada Desa Pakisaji tersebut mempunyai pola pemukiman yang rumah-rumah penduduknya berdekatan satu sama lain dan lahan pertaniannya relatif dekat dari pemukiman tersebut.
III. THE FARM VILLAGE TYPE
The farm village type adalah pola pemukiman dalam penduduk (petani) tinggal bersama-sama dan berdekatan di suatu tempat dengan lahan pertanian berada di luar lokasi pemukiman. Menurut Pak Kusni, Desa Pakisaji termasuk dalam tipe desa ini karena penduduknya bertempat tinggal berdekatan satu sama lain sementara lahan pertaniannya di luar pemukiman. Dengan demikian hubungan antar warganya lebih erat.
IV. THE NEBULOUS FARM TYPE
The nebulous farm type hampir sama dengan the farm village type. Bedanya, disamping yang tinggal bersama-sama di suatu tempat, terdapat penduduk yang tinggal di luar pemukiman itu, kecuali bagi penduduk yang tinggal di luar pemukiman itu. Menurut Pak Kusni, di Desa Pakisaji tidak termasuk dalam tipe ini.
V. THE ARRANGED ISOLATED FARM TYPE
The arranged isolated farm type adalah pola pemukiman dimana penduduk tinggal di sekitar jalan dan masing-masing berada di lahan pertanian mereka, dengan suatu trade center di antara mereka. Smith dan Zopf menyebut bentuk pemukiman ini dengan sebutan The Line Village. Agak berbeda dengan Paul Landers, Smith dan Zopf lebih menekankan pengertian ”garis” (line) itu berkaitan dengan bentuk lahan pertanian mereka yang memanjang, menjauhi jalan sehingga sekalipun para penduduk tinggal di dalam lahan pertanian mereka, namun mereka masih bisa berdekatan satu sama lain. Menurut Pak Kusni, di Desa Pakisaji tidak termasuk dalam tipe ini.
VI. THE PURE ISOLATED FARM TYPE
The pure isolated farm type adalah pola pemukiman yang penduduknya tinggal dalam lahan pertanian mereka mesing-masing, terpisah dan berjauhan satu sama lain, dengan suatu trade center. Smith dan Zopf menyebut pola pemukiman ini the single farmstead. Menurut Pak Kusni, di Desa Pakisaji tidak termasuk dalam tipe ini.
VII. STRATIFIKASI SOSIAL
• STRUKTUR BIOSOSIAL
Merupakan struktur sosial (vertikal maupun horizontal) yang berkaitan dengan faktor-faktor biologis seperti jenis kelamin, usia, perkawinan, suku bangsa dan lainnya.
Menurut Bapak Kusni, sruktur sosial yang ada di Desa Pakisaji berdasarkan jenis kelamin adalah tingkat sosial penduduk yang berjenis kelamin laki-laki lebih tinggi daripada yang perempuan. Hal ini disebabkan karena laki-laki memiliki kelebihan dalam hal fisik, seperti untuk mengolah lahan pertanian yang membutuhkan tenaga yang lebih besar. Untuk faktor usia, penduduk yang berusia lanjut itu lebih tinggi tingkat sosialnya, karena tingkat pengetahuannya dalam hal pertanian lebih banyak daripada kaum yang masih muda. Untuk faktor pernikahan, orang yang sudah menikah kemudian mempunyai rumah dan pekerjaan sendiri atau dapat dikatakan sudah mapan, mempunyai tingkat sosial yang lebih tinggi daripada yang belum menikah atau sudah menikah tapi masih menumpang di rumah orangtua atau mertuanya.
• DESA KELAS SATU
Merupakan tipe desa yang pemilikan lahan pertanian warganya rata-rata sama, petani tingkat kelas menengah, pemilik sekaligus penggarap dengan pertanian ukuran keluarga (family size farm). Menurut Pak Kusni, di Desa Pakisaji tidak termasuk desa kelas satu.
• DESA KELAS DUA
Merupakan desa yang di dalamnya terdapat sejumlah kecil warga yang memiliki lahan yang amat luas, dan selebihnya dalam jumlah besar merupakan warga yang tidak memilki lahan pertanian. Dengan kata lain, dalam desa kelas dua ini terdapat pemilik tanah yang amat luas (tuan tanah).
Pada Desa Pakisaji, terdapat sebagian kecil penduduknya yang mempunyai lahan pertanian yang luas, tapi ada juga penduduknya yang mempunyai lahan kecil tapi itu miliknya sendiri. Sedangkan sebagian besar lagi penduduknya ada yang mengolah lahan peranian dengan menyewa ( sistem bagi hasil ), ada yang bekerja sebagai buruh tani, bekerja sebagai karyawan pabrik, pedagang, PNS, polisi, TNI dll.
• DIMENSI-DIMENSI PELAPISAN SOSIAL
1. Luas sempitnya pemilikan lahan
Luas sempitnya pemilikan tanah merupakan faktor yang yang sangat menetukan dalam sistem pelapisan sosial masyarakat desa pertanian (yang masih bersahaja). Faktor pemilikan tanah mengandung dua kemungkinan yang berbeda pengaruhnya terhadap sistem stratifikasi sosial masyarakatnya
Desa Pakisaji merupakan Desa kelas dua dimana terdapat beberapa orang memiliki lahan yang luas. Pemilik lahan yang luas tersebut biasanya punya kedudukan yang lebih tinggi dibanding petani yang mempunyai lahan sempit atau buruh tani.
2. Pertautan anatara sektor pertanian dan industri
Apabila suatu desa tergantung sepenuhnya terhadap sektor pertanian, maka faktor tanah sangat menentukan sistem stratifikasi sistem masyarakatnya. Namun, apabila di desa terdapat industri atau lapangan kerja lain yang memberikan alternatif bagi mereka, maka keadaan ini akan berpengaruh terhadap pola stratifikasi sosial masyarakatnya.
Sebagian dari masyarakat Pakisaji berprofesi sebagai karyawan pabrik rokok dan pedagang pasar. Sehingga stratifikasi sosialnya tidak lagi berdasarkan atas luas sempitnya pemilikan tanah melainkan juga poleh kedudukan sosial ekonomis mereka selaku pekerja pabrik dan pedagang pasar
3 Bentuk-bentuk pemilikan/penguasaan lahan
Hak milik atas tanah berkaitan dengan hak-hak yang dimiliki seseorang atas tanah, yakni hak yang sah untuk menggunakannya, mengolahnya, menjualnya, dan memanfaatkan bagian-bagian tertentu dari permukaan tanah itu.
Di Desa Pakisaji terdapat orang-orang yang memiliki lahan luas dan lahan sempit serta orang yang hanya menyewa lahan. Sehingga kedudukan sosial dari petani penyewa lebih rendah dibandingkan dengan pemilik lahan, meskipun lahan yang dimilikinya sempit.
VIII DIFERENSIASI SOSIAL
Diferensiasi sosial atau struktur sosial horizontal suatu masyarakat adalah berkaitan dengan adanya pengelompokan-pengelompokan yang ada dalam masyarakat itu tanpa menempatkannya dalam jenjang hierarkis. Struktur sosial horizontal suatu masyarakat adalah gambaran dari heterogenitas sosial masyarakatnya. Pengertian diferensiasi sosial tidak selalu berkaitan dengan pengelompokan, melainkan juga berkaitan dengan sikap atau tingkat intelegensi, yaitu kemampuan mental atau intelegensi seseorang untuk mendiferensiasikan sesuatu.
Tingkat diferensiasi sosial di desa Pakisaji ini sudah mulai kelihatan, karena sebagian masyarakat berprofesi sebagai buruh pabrik, pedagang pasar, PNS, dan sisanya sebagai petani perbedaan profesi ini menyebabkan pengelompokan-pengelompokan dalam masyarakat tersebut. Namun pengelompokan-pengelompokan ini tidak begitu mempengaruhi hubungan antar masyarakatnya

IX ASPEK-ASPEK STRUKTURAL MASYARAKAT DESA
Aspek-aspek struktural masyarakat desa menggambarkan keadaan desa asli, yang masih cenderung bersifat tradisional. Menurut Pak Kusni masyarakat Desa Pakisaji pada saat ini cenderung modern, hal ini dikarenakan banyak teknologi yang masuk ke desa tersebut. Sebagai contoh listrik sudah masuk desa dan penduduk sudah banyak yang mempunyai peralatan elektronik seperti televisi, kulkas, radio, komputer dll. Selain itu jalan masuk desa juga sudah diaspal sehingga tidak lagi becek pada saat musim hujan dan berdebu pada saat musim kemarau.
Petani di desa tersebut, juga sudah menggunakan peralatan modern untuk mengolah lahan pertanian yaitu menggunakan traktor. Kemudian untuk pengangkutan komoditi hasil pertanian tidak menggunakan gerobak, .tapi di angkut menggunakan mobil pick up


KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek struktural masyarakat di desa Pakisaji antara lain :
 Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun. Sedangkan struktur dalam kaitannya dengan sosiologi merupakan konsep perumusan asas-asas hubungan antar individu dalam kehidupan masyarakat yang merupakan pedoman bagi tingkah laku individu.
 Pola pemukiman adalah salah satu aspek yang dapat menggambarkan dengan jelas keterkaitan antar struktur phisik desa dengan pola kehidupan internal masyarakatnya.
 Tipe desa terdiri dari : the farm village type (FVT),The nebulous farm type (NFT), The arranged isolated farm type (AIFT), dan The pure isolated farm type (PIFT).
 Di Desa Pakisaji ini memiliki type pola pemukiman yang the farm village type (FVT)
 Di desa Pakisaji kaum Laki-laki yang bekerja mencari nafkah dan jarang sekali terdapat pekerja wanita. Selain itu dari faktor usia, juga terdapat kedudukan orang tua berada lebih di atas daripada orang muda.
 Tingkat diferensiasi sosial di desa Pakisaji sudah mulai kelihatan.
 Aspek-aspek struktural masyarakat di desa Pakisaji meliputi aspek sosial, phisik dan biologis.

Sumber: Rahardjo.1999. Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian Yogyakarta : UGM Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar